Nama : Ginanjar Ummi Pratiwi
NRP : F34100141
Laskar : 18
Tim basket Twin merupakan sebuah tim yang solid serta tangguh. Permainan sang kapten, Ray, dalam pengaturan serangannya sangat cantik. Banyak orang yang terkagum – kagum setiap melihat dia melakukan fastbreak. Permainan yang indah itu mengantar Twin menjadi juara berbagai kejuaraan, baik nasional maupun internasional dan membawa Ray menjadi seorang MVP dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun itu semua tidak terlepas dari perjuangan Ray selama bertahun – tahun. Dulu, saat masih kecil, Ray adalah anak yang sakit – sakitan, badannya kurus kering kerontang, serta tidak memiliki stamina ekstra untuk melakukan olahraga, tetapi ia selalu berlatih walau pulang berlatih langsung sakit. Orang – orang di sekitarnya, termasuk keluarganya beranggapan Ray tidak akan bisa menjadi pemain basket profesional.
Karir Ray dimulai saat is masuk ke klub basket Junior. Walau Ray kurus dan lemah, pelatih Junior tetap rajin melatihnya, Ray pun sangat antusias dalam mengikuti latihan. Bahkan ia rela setiap hari bangun 2 jam lebih awal untuk berlatih sendiri, sambil mengingat apa yang sudah diajarkan kepadanya saat di klub. Kian lama permainan Ray semakin bagus, dan sudah masuk dalam kategori baik, hanya saja keadaan fisiknya yang kurang memadai.
Pada umur 15 tahun, ia sudah menjadi pemain inti di Junior, Walau kontribusinya belum terlalu besar di sana, nemun menjadi seorang pemain inti adalah suatu kebanggaan tersendiri untuknya. Semakin lama, semakin giat ia berlatih agar badannya tidak kurus lagi. Sesampainya ia berumur 18 tahun, badannya sudah menjadi berisi dan tinggi, serta kelincahannya sangat bagus. Beberapa bulan setelah itu, Ray berhasil menapaki debutnya menjadi pemain profesional, karena Junior telah menjadikan ia sebagai kapten dan ia berhasil membawa Junior menjadi juara kelas Junior.
Sejak saat itu, ia semakin giat berlatih agar debutnya menjadi pemain profesional tak sampai di sana. Dan hasil kerja kerasnya itu telah terbukti sekarang, menjadi idola setiap penggemar bahkan pemain basket sakalipun. Karena walau ia seorang pemain terkenal, ia tetap rendah hati dan selalu mengajarkan dan memberi motovasi kepada anak – anak yang senasib dengannya dulu.
Komentar : ternyata jika kita bekerja keras untuk mencapai suatu hal, pasti kita akan bisa menjadi apa yang kita inginkan.